Budidaya Bawang Putih dengan Hidroponik

Bawang Putih

Bawang putih (Allium sativum) merupakan salah satu bumbu masak paling penting dan hadir dalam setiap masakan. Sebab itu, setiap rumah tangga, rumah makan, restoran, atau hotel sangat membutuhkan bawang putih.

Bawang putih selain sebagai bumbu dapur juga dikenal sebagai obat. Bangsa Mesir, Yunani, dan Romawi sudah menggunakan bawang putih untuk mengobati berbagai penyakit dan memberikan kesembuhan bagi para pasien.

Bawang putih merupakan tanaman introduksi di negara kita. Tanaman bumbu dapur ini berasal dari Asia Tengah, di antaranya Cina dan Jepang yang beriklim subtropik. Dari Asia Tengah, bawang putih menyebar ke seluruh Asia, Eropa, dan akhirnya ke seluruh dunia.

Bawang putih dapat dibudidayakan dengan berbagai metode. Salah satunya adalah dengan metode hidroponik.

Media Tanam

Hidroponik merupakan metode budidaya tanaman tanpa tanah. Meski demikian, masih dimungkinkan untuk menggunakan bahan organik (bukan tanah) sebagai media budidaya bawang putih hidroponik.

Media tanam yang bisa digunakan seperti arang sekam, cocopeat (serbuk sabut kelapa), atau serbuk gergaji. Media tanam tersebut dipilih karena dapat menyerap air dengan baik serta memiliki aerasi dan drainase yang baik sehingga media tanam menjadi lebih baik.

Namun, bagi Anda yang tidak ingin ribet, Anda bisa langsung menanam bibit kangkung di polybag atau pot tanpa proses penyemaian terlebih dahulu.

Menyiapkan Instalasi Penanaman

Budidaya bawang putih hidroponik dapat Anda lakukan dengan memilih sistem sumbu wick. Ini adalah sistem hidroponik yang sederhana dan mudah dikerjakan dalam melakukan budidaya bawang putih.

Prinsipnya hanya menggunakan sumbu yang menghubungkan antara larutan unsur hara dengan media tanam yang merupakan tempat tumbuhnya tanaman.

Bahan untuk membuat instalasi hidroponik bawang putih, Anda hanya perlu menyiapkan botol air minum bekas atau gelas plastik air minum bekas. Siapkan pula kain flanel sebagai sumbu. Siapkan gunting atau cutter untuk memotong botol plastik.

Caranya
  1. Potong botol plastik menjadi dua bagian yaitu bagian atas botol dengan tutupnya (1/3 bagian botol) dan bagian bawah botol (2/3 bagian).
  2. Lubangi tutup botol dengan cutter atau gunting sebagai tempat memasukkan sumbu dari kain flanel.
  3. Panjang sumbu disesuaikan agar dapat mencapai air di bagian bawah botol. Karena daya kapilaritasnya, flanel akan menaikkan air dari bawah dan membasahi media tanam sehingga tersedia unsur hara untuk pertumbuhan tanaman bawang putih.

Menyiapkan Bibit Bawang Putih

Bawang putih membentuk umbi lapis yang terdiri dari 8–20 siung (anak bawang). Antara siung satu dengan yang lainnya dipisahkan oleh kulit tipis dan liat, serta membentuk satu kesatuan yang kuat dan rapat. Di dalam siung terdapat lembaga yang dapat tumbuh menerobos pucuk siung menjadi tunas baru.

Bibit yang disediakan harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Bawang putih yang hendak ditanam dipisahkan dalam siung-siung, atau umbinya dipisahkan satu per satu. Umbi sebaiknya dijemur selama beberapa jam.

Cara Menanam

  1. Instalasi yang sudah disiapkan dari botol plastik tadi, potongan botol yang ada sumbu flanel diisi dengan media tanam berupa arang sekam atau coco peat. Media tanam diperlukan sebagai tempat berdirinya tanaman dan tempat perkembangan umbi bawang putih.
  2. Siapkan larutan unsur hara AB mix yang merupakan pupuk hidroponik. Ambil 5 ml unsur hara A dan 5 ml unsur hara B lalu dicampurkan dengan 1 liter. Jumlah larutan pupuk AB mix yang dibuat dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
  3. Potongan botol bagian bawah diisi dengan larutan unsur hara AB mix (yang sudah diencerkan).
  4. Kemudian botol bagian atas yang ada sumbunya dimasukkan ke dalam potongan botol bagian bawah yang berisi larutan unsur hara. Sumbu kain flanel harus menyentuh larutan unsur hara.
  5. Buat lubang tanam pada media tanam yang ada pada bagian botol yang ada sumbunya.
  6. Potong siung bawang putih. 1/3 siung bagian atas dibuang dan 2/3 siung bagian bawah dibenamkan dalam lubang tanam pada media tanam yang sudah dibuat dengan posisi tegak lurus.
  7. Daun bawang putih akan muncul dan meninggi dalam waktu 2 minggu. Helaian daun bawang putih berbentuk pita, panjangnya 30–60 cm.
  8. Bawang putih membutuhkan sinar matahari. Usahakan mendapat penyinaran minimal 6 jam dalam sehari.
  9. Perhatikan larutan hara yang ada di bagian bawah botol. Bila berkurang, ditambah lagi sehingga tanaman dapat tumbuh subur dan sehat.

Tahap Perawatan

Perawatan tanaman bawang putih hidroponik sangat mudah. Anda tidak perlu menyiangi dan membersihkan tanaman liar. Hal yang perlu diperhatikan adalah hama dan penyakit.

Beberapa jenis hama tanaman bawang putih adalah trips, ulat daun bawang, dan ulat grayak. Penyakit yang dapat menyerang adalah penyakit bercak ungu yang disebabkan oleh jamur, penyakit busuk lunak yang disebabkan oleh bakteri Erwinia spp serta penyakit akibat virus.

Dengan pengamatan dan perawatan yang baik sehingga tumbuh subur, akan dapat menghindarkan tanaman dari gangguan hama dan penyakit.

Tahap Pemanenan

Bawang Putih

Bawang putih hidroponik dapat dipanen bila mencapai umur 90-120 hari. Ciri bawang putih siap panen adalah 50% daunnya telah menguning atau kering dan tangkai batangnya keras.