Macam-Macam Pestisida

Pestisida secara harfiah berasal dari kata pest (hama) dan cide (membunuh) yang berarti pembunuh hama. Menurut SK Menteri Pertanian RI Nomor 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 yang disebut pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk:

  1. Memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian tanaman, atau hasil-hasil pertanian.
  2. Memberantas rerumputan.
  3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan.
  4. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman (tetapi tidak termasuk dalam golongan pupuk).
  5. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan piaraan dan ternak.
  6. Memberantas hama-hama air.
  7. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan, dan dalam alat-alat pengangkutan.
  8. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang bias menyebabkan penyakit pada manusia

Sedangkan menurut The United States Environmental Control Act, pestisida merupakan semua zat yang khusus digunakan untuk mengendalikan, mencegah, atau menangkis gangguan serangga, binatang pengerat, nematode, gulma, virus, bakteri, serta jasad renik yang dianggap hama, kecuali virus, bakteri atau jasad renik lain yang terdapat pada hewan dan manusia. Atau pestisida merupakan semua zat atau campuran zat yang digunakan untuk mengatur pertumbuhan atau mengeringkan tanaman.

Pestisida dapat digolongkan berdasarkan OPT sasarannya yaitu:

  1. Insectisida, yang digunakan untuk mengendalikan hama berupa serangga. Kelompok insectisida dibedakan menjadi dua, yaitu ovisida (mengendalikan telur serangga) dan larvisida (mengendalikan larva serangga).
  2. Akarisida, yang digunakan untuk mengendalikan akarina (tungau atau mites).
  3. Moluskisida, yang digunakan untuk mengendalikan hama dari bangsa siput (moluska).
  4. Rodentisida, yang digunakan untuk mengendalikan hewan pengerat (tikus).
  5. Nematisida, digunakan untuk mengendalikan nematode.
  6. Fungisida, digunakan untuik mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh cendawan (jamur atau fungi).
  7. Bakterisida, digunakan untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh baktreri.
  8. Herbisida, digunakan untuk mengendalikan gulma (tumbuhan pengganggu).
  9. Algisida, digunakan untuk mengendalikan ganggang (algae).
  10. Piskisida, digunakan untuk mengendalikan ikan buas.
  11. Avisida, digunakan untuk meracuni burung perusak hasil pertanian.
  12. Repelen, pestisida yang tidak bersifat membunuh, hanya mengusir hama.
  13. Atraktan, digunakan untuk menarik atau mengumpulkan serangga.
  14. ZPT, digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman yang efeknya bisa memacu pertumbuhan atau menekan pertumbuhan.
  15. Plan activator, digunakan untuk merangsang timbulnya kekebalan tumbuhan sehingga tahan terhadap penyakit tertentu.

Sedangkan berdasarkan cara kerjanya pestisida secara umum dibagi menjadi tiga yaitu:

  1. 1. Sistemik (pestisida yang diserap oleh organ-organ tanaman, baik lewat akar,batang, maupun daun dan selanjutnya ditransportasikan mengikuti aliran cairan tanaman ke bagian tanaman yang lain).
  2. 2. Non Sistemik (sering disebut dengan kontak, pestisida ini tidak bisa diabsorbsi oleh jaringan tanaman, hanya menempel di bagian luar tanaman).
  3. 3. Sistemik Lokal (sering disebut semi sistemik atau translaminar, dimana pestisida ini diserap oleh jaringan tanaman, tetapi tidak atau kurang disebarkan ke bagian tanaman lainnya.