5 Tips Jitu Budidaya Tanaman Talas
Tahukah anda, saat ini negeri kita saat sedang dirundung masalah dengan tingginya biaya impor gandum dan beras sebagai salah satu komoditi pokok dalam bahan pangan di masyarakat?
Timbulnya permasalahan ini disebabkan oleh tingginya tingkat konsumsi masyarakat terhadap kedua bahan pangan ini. Pemerintah pun tidak mampu membendung tingginya permintaan pasar sehingga mau tidak mau aktivitas impor dilakukan
untuk bisa “menambal” kebutuhan masyarakat walaupun biaya yang dikeluarkan cukup besar.
Talas merupakan salah satu komoditi pangan lokal yang berpotensi sebagai penganti beras dan gandum. Namun, pembudidayaannya secara besar-besaran masih jarang dijumpai di masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi dan
pengetahuan di masyarakat mengenai cara membudidayakan pangan lokal serta latar belakang pemikiran masyarakat petani kita yang masih menganggap bahwa talas tidak termasuk ke dalam komoditi yang potensial untuk dikembangkan.
Sebenarnya apa yang menyebabkan talas menjadi komoditi yang menguntungkan untuk dikembangkan? Menurut Rukmana dan Yudirachman (2015) dalam bukunya ”Untung berlipat dari Budidaya Talas”, talas berpotensi sebagai bahan pangan pokok.
Daun dan batangnya dapat digunakan sebagai sayuran serta akarnya dapat digunakan sebagai obat tradisional.
Baru-baru ini, hasil penelitian dari Balitbang Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa talas dapat diolah menjadi bioetanol atau bahan bakal alami. Satu liter etanol dengan kadar 99,4% membutuhkan umbi talas sebanyak 8,7 kg. Hebat
sekali bukan??!!
Nah, sahabat tani, melihat besarnya potensi yang dimiliki oleh talas ini, penulis akan memaparkan 5 tips mujarab dalam membudidayakan tanaman talas. Selain berpotensial dalam meningkatkan keuntungan, secara tidak langsung kita juga
membantu pemerintah dalam memecahkan masalah ketahanan pangan negeri ini. Yuk, mari kita simak satu per satu.
Tanam Bibit di Awal Musim Hujan
Selanjutnya, untuk membudidayakan talas, bibit perlu ditanam di awal musim hujan dengan beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
-
Bibit talas yang telah berdaun satu, berakar, dan menggulung dicelupkan terlebih dahulu ke dalam larutan Benlete 2 gram per liter sebelum ditanam. Hal ini berfungsi untuk menghilangkan mikroba merugikan yang masih menempel pada
bibit.
- Umbi diletakkan pada lubang tanaman dengan kedalaman maksimum 10 cm.
- Bibit ditimbun dengan tanah di sekitar lubang.
- Penyiraman dilakukan setelah tanam, harus disesuaikan dengan kondisi tanah.
Lakukan Perawatan Tanaman dengan 7P
Apa itu 7P? Ini adalah program pemeliharaan dan perawatan talas yang harus dilakukan secara berurutan dalam membudidayakan talas. 7P tersebut adalah pengairan, penyulaman, penyiangan, pemupukan, pembuangan tunas (anakan),
pemangkasan daun, dan pengendalian hama dan penyakit.
- Pengairan
Pada fase awal, pengairan dilakukan 1-2 kali sehari. Untuk selanjutnya, dapat disesuaikan dengan kondisi tanah. Sahabat tani perlu ingat bahwa cara mengairi yang benar adalah mula-mula air dialirkan ke kebun talas kemudian
didiamkan selama kurang lebih 15-30 menit hingga tanah menjadi basah.
- Penyulaman
Penyulaman merupakan salah satu cara yang perlu dilakukan agar bibit yang tumbuh nantinya dapat seragam. Penyulaman dilakukan pada bibit tanaman yang mati atau tumbuh abnormal.
- Penyiangan
Penyiangan dilakukan sekitar 2 minggu setelah tanam. Sahabat tani harus melakukan penyiangan dengan cara dicabut dan tidak menggunakan alat tajam. Ini dilakukan supaya tidak merusak akar tanaman talas.
- Pemupukan
Pemupukan merupakan salah satu faktor penting dalam perawatan tanaman karena pemberian unsur hara sangat menentukan pertumbuhan tanaman ke depannya. Dosis dan waktu pemberian pupuk pada tanaman talas akan dijelaskan pada tabel berikut ini.
- Pembuangan Tunas
Pembuangan tunas (anakan) dilakukan ketika tanaman talas sudah mulai muncul banyak tunas. Ini disebabkan oleh tunas-tunas tersebut dapat memperkecil bobot talas yang akan dihasilkan nantinya. Cara membuangnya yaitu dengan membongkar tanah di sekeliling talas dan anakan mulai dicabut atau bisa juga dipangkas.
- Pemangkasan Daun
Pada talas, pemangkasan daun dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada saat tanaman berumur 3 bulan, 4 bulan, dan 5 bulan. Pemangkasan dilakukan pada daun-daun tua dan menyisakan sedikitnya 4 daun muda.
- Pengendalian Penyakit
Serangan penyakit juga tidak luput terjadi pada talas. Berbagai macam penyakit yang biasa menyerang talas antara lain busuk tangkai, daun, dan umbi, hawar daun, serta virus mosaic.
Penyakit busuk dapat dikendalikan dengan mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang, memperbaiki drainase, dan melakukan pola rotasi tanaman. Serangan hawar daun dapat dikendalikan dengan memperbaiki sanitasi kebun. Bila perlu, semprotkan fungisida efektif yaitu Dithane M-45 atau Antracol 70 WP.
Tahap Pemanenan
Pemanenan talas dilakukan setelah talas berumur 5-6 bulan. Ciri-ciri yang ditunjukkan yaitu daun mulai menguning, layu, dan mati. Sebaiknya, panen jangan dilakukan saat hujan turun. Talas dicabut beserta dengan umbinya secara hati-hati, jangan menggunakan cangkul untuk mencabutnya karena dikhawatirkan akan merusak calon bibit yang berasal dari tunas hasil panen.